IBU
Tatapan
matanya yang bersinar menampakkan wajah cantiknya. Doa demi doa menyiram
hatinya. Ketika sayap-sayapnya terbakar, ia berusaha membuat sayapnya itu utuh.
Kesabarannya setia menemani hariku yang ceria. Dia yang selalu menyalakan
cahaya-cahaya yang redup dalam hidupku. Ibu adalah motivatorku.
Ketika
kecil, ibu selalu memberikan apa yang aku mau. Dapat dibilang aku merupakan
anak yang manja. Mainan, makanan, liburan, selalu ia turuti. Betapa besar
pengorbananmu untuk dua bidadari kecilmu ini. Ibu selalu mengorbankan waktunya,
jiwa dan raganya hanya untuk menjadi seorang ibu yang terbaik bagi
anak-anaknya.
Ketika
aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal lingkungan sekitarku. Aku mempunyai
banyak teman. Ibu juga selalu mengingatkanku agar tidak salah dalam bergaul.
Ibu adalah pahlawanku. Ibu adalah inspirasiku. Ibu adalah sosok wanita mulia
yang pernah ada di dalam hidupku.
Selama 15
tahun ini, aku masih belum bisa untuk membahagiakan ibu. Bahkan aku sering
membentaknya, merepotkannya, dan membuat ia sedih. Bila dibayangkan,
pengorbanan yang telah ia berikan selama ini tidak sebanding dengan perlakuanku
kepadanya.
Ibu yang
memotivasiku untuk menjadi seorang wanita yang kuat, tegar, dan sabar dalam
menghadapi apapun. Beribu-ribu ku ucapkan terima kasih kepadamu, walau ucapan
terimakasihku ini takkan pernah cukup dengan semua perngorbanan dan kasih
sayangmu selama ini. Maaf apabila dua bidadari kecilmu ini sering merepotkanmu.
Aku sayang ibu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar